Harapan Baru Bagi Deman Berdarah Dengue (DBD)


Deman Berdarah Dengue
Para ilmuwan di Duke University Medical Center, Durham, Amerika Serikat, telah mengenali selusin protein yang berhubungan dengan pertumbuhan dan penyebaran virus demam berdarah antar manusia dan nyamuk. Riset ini memberikan jalan baru dan berpotensi dalam mencegah atau mengobati penyakit yang telah menginfeksi berjuta orang di dunia setiap tahunnya.

Demam berdarah adalah penyakit yang dapat menyebabkan kesakitan dan kematian. Menurut WHO, hampir setengah orang di dunia mudah terserang virus demam berdarah. Instansi-instansi kesehatan merasa cemas dengan penyakit ini, karena terus terjadi di beberapa tempat.

“Demam berdarah adalah penyakit yang menjijikkan. Sekarang belum ada pengobatannya dan sama sekali tidak bisa dicegah”, kata Mariano Garcia-Blanco, M.D., Ph.D., profesor mikrobiologi dan genetika molekular di Duke University Medical Center dan penulis senior dari studi ini.

Jika kita dapat menemukan kelemahan pada virus ini, kita dapat mendisain strategi untuk melawannya. Studi ini telah membantu kita mengidentifikasi beberapa celah pada pertahanan demam berdarah”, tambahnya.

Garcia-Blanco, profesor dari bagian penyakit infeksi di duke-NUS Graduate Medical School di Singapure, menggunakan RNA interference (RNA) untuk membuka tabir demam berdarah, RNA interference adalah proses biologis normal, yang digunakan untuk menyalakan  atau mematikan espresi gen, tergantung pada produk gen atau protein apa yang dibutuhkan pada moment tertentu. “sistem yang sama telah terbukti merupakan cara investigasi sempurna, untuk penelitian kami”, kata Garcia-Blanco.

Garcia dan rekan kerja di fasilitas RNAi telah dapat menghancurkan fungsi gen pada sel lalat buah, yang diinfeksi dengan strain virus demam berdarah yang dikenal dengan denv-2. Dengan mematikan satu gen pada satu waktu tertentu, memungkinkan para peneliti menemukan gen atau faktor penjamu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan virus.

Mereka menggunakan lalat buah sebagai model, karena alat genetik dari nyamuk yang dibutuhkan untuk penelitian tersebut belum dikembangkan. Proses menghasilkan 116 faktor penjamu, yang tampak menjadi bagian penting terjadinya infeksi demam berdarah pada lalat buah. Pada pengujian, beberapa faktor penjamu pada nyamuk di Johns Hopkins University, America Serikat, peneliti telah menemukan bahwa setidaknya satu yang dibutuhkan untuk infeksi dengue pada serangga tersebut.

Salah satu faktor penjamu yang teridentifikasi, merupakan terget terapi potensial yang dapat digunakan untuk menahan atau memperlambat infeksi dengue sebenarnya, tidak ada vaksin untuk mencegah penyakit ini. Jadi, jalur baru ini penting untuk melawan penyakit”. Kata Garcia-Blanco

0 comments:

Post a Comment