Gangguan Saraf dan Pikiran

Otak
Saraf belakang dan otak terdiri daripada jaringan yang gampang rusak. Otak itu dilindungi oleh batok kepala sedangkan saraf belakang dilindungi oleh tulang belakang. Susunan saraf pusat ini bekerja dengan baik dalam keadaan normal. Tetapi apabila terserang penyakit atau tidak mendapat aliran darah, tugasnya akan terganggu, terutama kalau mendapat pukulan hebat atau terjepit. Apabila sebagian susunan saraf dikacaukan, yang lain juga akan menderita kekacauan itu.

Dalam hal kelainan saraf ini, biasanya pengobatan di rumah tidak tepat. Lebih lanjut lagi, hasilnya bergantung kepada cara pengobatannya apakah penyakit itu dirawat dengan tepat setelah ditemukan dalam waktu yang dini.

Penyebab gangguan saraf yang utama adalah :
A. Cacat dalam perkembangan.
Apabila susunan saraf dipengaruhi oleh kesalahan dalam perkembangan sejak lahir, akibatnya tergantung kepada bagian mana yang terkena atau menderita keparahan kerusakan itu. Hydrocephalus adalah contoh kerusakan dalam perkembangan otak yang mempengaruhi pusat saraf dimana pembesaran kepala disebabkan karena pertambahan cairan otak di dalam kepala.
B. Gangguan Infeksi atau Peradangan.
Ini akan mempengaruhi otak, saraf belakang, saraf lainnya sama seperti jaringan lainnya. Ada 2 contoh kelainan seperti ini : radang selaput otak dan penyakit lumpuh (pada anak-anak).
C. Gangguan-gangguan yang Bersifat Teknis, Metabolik dan Nutrisi.
Beginilah keadaannya jika susunan saraf dan seluruh tubuh dipengaruhi. Racun yang dihasilkan bakteri (seperti dalam hal tetanus, difteri, keracunan makanan kaleng), penyerapan bahan logam seperti timah, pemasukan bahan-bahan kimia seperti alkohol dan Narkoba dapat merusak otak dan jaringan tata saraf. Gangguan pertumbuhan seperti phenylketonuria (PKU) dan penyakit gula karena keduanya mempengaruhi susunan saraf. Susunan saraf sangat mudah terserang penyakit jika kekurangan vitamin dalam makanan seperti vitamin B.
D. Rusak Paksa.
Meskipun susunan saraf dilindungi oleh susunan tulang, namun kerusakan berat akan terjadi apabila kepala dan punggung terkena cidera. Dalam hal luka memar, jaringan otak yang sangat halus itu akan mendapat gangguan yang berbeda-beda karena mendapat tekanan atau ketegangan.
Pendarahan di dalam otak atau di dalam saraf belakang dapat merusak jaringan disana, juga karena tekanan darah beku. Dalam beberapa cidera, akan terbentuk luka-luka yang besar yang akan mengganggu jaringan otak yang halus sehingga menimbulkan kejang-kejang. Kerap kali saraf itu robek.
E. Kelainan Pembuluh Darah.
Otak dan saraf belakang mendapat aliran darah yang cukup banyak. Ini diperlukan agar sel-sel jaringan yang aktif senantiasa mendapat zat asam dan bahan makanan. Apabila pembuluh darah menjadi rusak, maka otak dan saraf belakanglah yang lebih sering dan lebih cepat menderita secara serius daripada alat lainnya. Beberapa gejala tertentu seperti pikun akan diakibatkan oleh berkurangnya aliran darah ke dalam otak. Apabila dihentikan aliran darah ke dalam otak dan syaraf belakang, maka timbullah gejala bahwa bagian itu kurang berfungsi. Biasanya inilah yang menjadi latar belakang serangan otak dimana pembuluh darah itu tersumbat.
F. Tumor.
Tumor otak atau tumor syaraf belakang termasuk "jinak" kalau tidak menyerang jaringan disekitarnya atau "ganas" kalau menyerangnya. Tumor jinak pun dapat menimbulkan gejala serius yang dapat mengancam nyawa penderita karena menekan tata saraf disekitarnya. Dalam banyak kasus tumor otak dan tumor syaraf belakang, keadaan ini dapat ditanggulangi dengan membuang tumor tersebut secepatnya. Para ahli bedah otak sangat berpengalaman dalam mengatasi hampir semua bagian tata saraf.

0 comments:

Post a Comment