Tuberculosa (TBC) Kelenjar

TBC Kelenjar
Penyakit Tuberculosa atau TBC merupakan penyakit saluran nafas kronis yang terbanyak didapatkan di Indonesia dan didapatkan pada sekitar 200 hingga 300 orang per 100.000 penduduk Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kuman yang disebut sebagai Mycobacterium Tuberculosa.

Ciri kuman Tuberculosa adalah tahan terhadap asam dan biasanya sangat menyenangi jaringan yang mempunyai kadar oksigen yang tinggi, sehingga penderita Tuberculosa yang terbanyak adalah penderita Tuberculosa paru-paru.

Namun kuman Tuberculosa dapat menyerang organ tubuh nama saja seperti kelenjar getah bening, tulang, ginjal, mata ataupun usus. Kuman Tuberculosa dapat bertahan pada udara kering hingga udara dingin selama bertahun-tahun dan bangkit kembali setelah kondisi sekelilingnya memungkinkan. Bahkan kuman tuberculosa juga didapatkan dalam tubuh beberapa mumi di Mesir dan ternyata kuman Tuberculosa tersebut dapat aktif kembali bila diberikan kondisi yang memungkinkannya hidup kembali. Namun kuman ini akan mati bila terkena sinar ultra violet yang ada di sinar matahari selama 1/2 jam hingga 1 jam, atau bila diberi obat pembunuh kuman yang mengandung kalbol. Pada udara bebas yang tidak mengandung sinar ultra violet, kurang ventilasinya dan lembab, kuman ini dapat hidup 1 jam hingga 2 jam.

Penularan terutama melalui bercak ludah penderita Tuberculosa terbuka, artinya penderita Tuberculosa dimana sarang Tuberculosa di paru-parunya berhubungan langsung dengan saluran nafas yang berhubungan dengan udara bebas. Biasanya kasus seperti ini terdapat pada penderita Tuberculosa aktif yang biasanya pernah memuntahkan darah.

Beberapa tanda yang sering timbul pada penderita Tuberculosa paru adalah batuk atau batuk berdarah yang semakin hebat pada waktu subuh, sesuai dengan beratnya penyakit. Batuk tersebut biasanya disertai keringat dingin pada waktu subuh akibat batuk hebat dan berkepanjangan. Sesak nafas akan didapatkan bila penyakit semakin berat dan mempengaruhi kerja paru. Sering timbul rasa lemas dan capek di seluruh tubuh. Biasanya berat badan penderita akan semakin menurun.

Selain itu bila terkena pada kelenjar getah bening, akan terjadi radang kelenjar getah bening menahun, yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening leher hanya di satu sisi, tidak terasa sakit tetapi berpotensi membesar dan menjadi banyak. Penyebaran ke kelenjar getah bening biasanya disebabkan karena kuman TBC tertahan di kelenjar amandel dan kemudian menular ke kelenjar getah bening leher.

Diagnosa pasti Tuberculosa didapatkan bila terdapat tanda penyakit Tuberculosa pada roentgen paru, positif terdapat kuman Tuberculosa pada kelenjar getah bening, atau positif pada dahak/ cairan tubuh/ jaringan tubuh penderita tuberculosa.

Pengobatan Tuberculosa dilakukan minimal secara 6 bulan dengan obat INH, Ethambuthol, Rifampicin dan Pyrazinamide dengan dosis yang telah ditentukan sesuai dengan usia, berat badan, dan kesepakatan pengobatan yang telah ditentukan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Penyakit Tuberculosa tidak menyebabkan kekebalan alami sehingga dapat saja timbul kembali melalui reinfeksi bila kontak dengan penderita Tuberculosa aktif, atau pecahnya kompleks primer Tuberculosa di paru-paru. Yang dimaksud dengan kompleks primer adalah sarang Tuberculosa yang telah tenang dan tidak menular, namun menjadi aktif karena sesuatu hal misalnya pada penderita HIV, Diabetes, Malnutrisi, Kanker, atau Gagal Ginjal.

Dari penelitian, kemungkinan aktifnya kembali Tuberculosa terjadi pada 80% hingga 90% kasus tuberculosa, tergantung pada luasnya perkapuran dalam tubuh, keganasan kuman, kekebalan tubuh dan ada tidaknya lubang/ cavitas dalam paru-paru. Kekambuhan penyakit Tuberculosa akan menyebabkan penyakit Tuberculosa semakin meluas, merusak dan menjalar ke organ tubuh lain. Secara keseluruhan sarang Tuberculosa dapat menjadi sarang yang sudah sembuh sepenuhnya dan tak memerlukan pengobatan, atau menjadi sarang aktif eksudatif yang masih memerlukan pengobatan yang lengkap dan sempurna oleh dokter yang merawatnya, atau kambuh kembali.

0 comments:

Post a Comment