Lupus dan Permasalahannya

Lupus
Lupus adalah penyakit yang menyerang jaringan ikat dan pembuluh darah sehingga berdampak sangat luas meliputi banyak organ tubuh. Umumnya timbul kelainan berupa ruam-ruam pada kulit, khususnya pada bagian wajah sehingga penampilan penderita yang digambarkan mirip dengan "Lupus" atau serigala. Banyak hal yang masih belum dipahami mengenai penyakit lupus ini terutama dalam hal pencegahan dan pengobatannya. Namun dengan memahami gejala dan tanda-tanda dini, dampak kerusakan akibat penyakit ini dapat diperkecil.

Lupus dibagi 2 kelompok besar :

  1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES/SLE) : Sesuai dengan namanya "sistemik", dapat menyerang seluruh organ tubuh terutama organ dalam (otot, liver, ginjal, jantung, dll) dan persendian, 50% penderita mengalami nefritis (radang ginjal). Umumnya akut dan dapat berakibat fatal.
  2. Lupus Eritematosus Diskoid (LED) : LED hanya terbatas menyerang pada kulit dan agak jarang pada mukosa (selaput lendir), bersifat kronis dan tidak berbahaya, namun sering meninggalkan cacat berupa jaringan parut. 

Baik pada  Lupus Eritematosus Sistemik (LES/SLE) maupun  Lupus Eritematosus Diskoid (LED), keduanya dapat memberikan kelainan kulit dan mukosa. LES lebih sering kelainan pada mukosa sedangkan pada LED kelainan dominan pada kulit.


Lupus tergolong penyakit Auto Imun (reaksi imunologis yang merusak jaringan ikat kulit, mukosa atau pembuluh darah). Faktor-faktor yang dapat memicu timbulnya lupus antara lain faktor infeksi (virus), faktor hormonal, trauma fisik, faktor lingkungan yang ekstrim (suhu ekstrim dingin/panas), sinar matahari (UV), faktor stress (fisik/emosional) dan genetik. Riset terhadap Lupus Eritematosus Sistemik (LES) ditemukan bahwa dalam serum darah penderita terdapat faktor yang dapat meningkatkan produksi oksigen-radikal. Beberapa pengamatan terhadap penderita Lupus membuktikan ternyata Omega 3 dapat mengurangi inflamasi (peradangan).

GEJALA
Kelainan pada kulit dan mukosa (selaput lendir), sedangkan pada LES selain pada kulit dan mukosa juga terdapat kelainan pada organ tubuh lainnya seperti organ dalam (liver, ginjal) juga pada otot, sendi bahkan disertai gejala-gejala konstitusi (demam, lelah, berat badan menurun dll). Kelainan pada kulit berupa bercak-bercak yang sering kali simetris, berbatas jelas (seperti pulau), timbul meninggi (hipertrofi), kemerahan (eritema) dan akhirnya akan meninggalkan bekas cacat pada kulit berupa jaringan parut (sikatriks) yang menipis (atrofi), disertai kulit yang kasar dan kecoklatan pada beberapa tempat justru berwarna putih tidak berpigmen (vitiligo). Lupus juga dapat merusak kulit kepala sehingga menyebabkan kerusakan pada akar rambut dengan akibat kebotakan yang permanen. Pada hidung, jaringan parut yang terbentuk akan menyebabkan hidung tertarik sedemikian rupa sehingga menyerupai paruh burung kaka tua. Demikian pula dengan telinga menimbulkan perubahan bentuk (distorsi), kelainan pada mukosa seperti bibir, mulut, hidung bagian dalam, vagina bahkan pada mata menimbulkan tukak (ulkus) dan sembuh dengan membentuk jaringan parut.

SARAN
  • Hindari kontak sinar matahari langsung, (antara jam 8:30 - 15;00) karena akan memperparah penyakit.
  • Kurangi asupan lemak untuk meningkatkan penyerapan kalsium
  • Hindari sumber radikal bebas.
  • Konsumsi antioksidan dalam jumlah memadai.
  • Kurangi kelebihan berat badan (overweight/obesitas)
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur untuk mendapat sumber beta karoten, vitamin C alami dan zinc (tiram dan hasil laut lainnya) untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
  • Minumlah sekurang-kurangnya 1,5 -2 liter air/hari untuk memastikan ginjal berfungsi secara optimun.


0 comments:

Post a Comment