NEW LINK Pre-eklampsia dan Diet

Pre-eklamsia & Diet
Suatu senyawa kimia yang ditemukan dalam makanan yang tidak dipasturisasi, menunjukkan kadar yang tinggi dalam sel-sel darah merah wanita hamil dengan kondisi pre-eklampsia. Hasil ini penting, karena menunjukkan bahwa senyawa ergothioneine adalah indikator pre-eklampsia yang dapat membantu para ilmuwan memahami penyebab eklamsia.

Para ilmuwan di Universitas Leeds, Inggris, mengambil sampel darah 37 ibu hamil dan membandingkan sel-sel darah merah dari perempuan tanpa gejala pra-eklampsia. Hasil yang dipublikasikan dalam jurnal Reproductive Sciences, ahli kimia menemukan konsentrasi ergothioneine yang sangat tinggi dalam sel-sel darah merah wanita dengan pra-eklampsia.


Ergothioneine dibuat oleh mikro-organisme, yang biasanya ditemukan dalam makanan seperti produk susu yang tidak dipasteurisasi, karena tidak dapat disintesis oleh manusia dalam sel secara eksklusif melalui pola makan kita. Wanita hamil tidak dilarang makan jamur atau produk susu yang tidak dipasteurisasi yang mengandung ergothioneine. Studi ilmiah pada hewan, juga menyoroti manfaat ergothioneine.

"Hasil ini menunjukkan bahwa kadar ergothioneine yang lebih tinggi, merupakan indikator pre-eklampsia", kata dr. Julie Fisher, ahli kimia di University of Leeds yang memimpin penelitian.

"Saya tidak akan merekomendasikan perempuan hamil untuk berhenti makan jamur. Nmun, konsentrasi tinggi ergothioneine dalam sel-sel darah merah wanita dengan pre-eklampsia, adalah temuan yang sangat menarik. Makin banyak kita ketahui tentang zat kimia yang terlibat dalam penyakit, makin dekat kita untuk memahami apa yang menyebabkannya". kata Prof. James Walker, profesor of obstetrics di Leeds Institute of Molecular Medicine (LIMM).

Gejala pra-eklampsia meliputi tekanan darah tinggi, tingginya kadar protein dalam urin dan retensi cairan dan mempengaruhi hampir 10% dari kehamilan setelah 20 minggu. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah, Seperti hambatan pertumbuhan pada bayi, bahkan kematian ibu dan janin.

"Ergothioneine dikenal sebagai antioksidan. Dan antioksidan telah diajukan sebagai terapi untuk membantu mengurangi risiko preeklamsia. Karenanya, sangat menarik bahwa kita telah menemukannya dalam kadar tinggi pada perempuan dengan kondisi ini", kata dr. Fisher.



0 comments:

Post a Comment