Jerawat (Acne)

 JERAWAT DAN PERMASALAHANNYA

Definisi
Jaringan kulit
Jerawat (bahasa Inggris: acne) adalah kondisi kelainan kulit akibat gangguan berlebihannya produksi kelenjar minyak/palit (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit. Daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, leher, dada, punggung dan lengan.
Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit (sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea. Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul, sehingga terjadi interaksi dengan bakteri jerawat (Propionibacterium Acnes)

Prevalensi
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas antara usia 14-19 tahun yang disebabkan oleh perubahan hormon pada remaja. Deteksi jerawat sejak dini sangat sulit, sebab sebelum masa pubertas kulit anak akan mengalami pengelupasan tiga minggu sekali. Sedangkan ketika remaja, kulit mengelupas empat minggu sekali.
Orang dari segala macam ras dan usia dapat terkena acne. Yang sering terjadi adalah pada orang dewasa dan dewasa muda. Sekitar 85% dari populasi penderita acne antara usia 12-25 tahun. Bagi kebanyakan orang, acne cenderung tidak nampak lagi pada waktu memasuki usia 30 tahun. Namun demikian, beberapa orang pada usia 40 maupun 50-an didapati masalah kulit ini masih berlanjut.
Saat ini acne menjadi penyakit kulit yang paling umum dijumpai. Walaupun acne bukan merupakan suatu ancaman yang serius bagi kesehatan, namun pada tingkat acne yang berat (severe) dapat menjadi penyebab kerusakan pada wajah dan menimbulkan bekas luka yang permanen yang dapat membuat kepercayaan diri penderita berkurang, minder dan depresi.

Pathogenesis

Penyebab pasti dari acne tidak diketahui, namun para ahli meyakini bahwa acne disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan. Beberapa faktor yang diperkirakan menyebabkan jerawat adalah: 
  • Stres
  • Keturunan dari orang tua; Para ahli meyakini bahwa kecenderungan untuk munculnya akne dapat diturunkan dari orang tua. Sebagai cohtoh, penelitian-penelitian telah menunjukkan bahwa banyak anak laki-laki usia sekolah dengan acne, memiliki riwayat keluarga yang sama.
  • Aktivitas hormon; Salah satu faktor penting adalah peningkatan hormon androgen. Peningkatan ini terjadi pada remaja pria atau wanita dalam masa pubertas dan dapat menyebabkan kelenjar sebasea menjadi besar dan memproduksi lebih banyak sebum.
  • Kelenjar minyak  yang hiperaktif; selama masa pubertas, kelenjar sebasea menjadi lebih aktif dan menghasilkan minyak yang berlebihan. Minyak yang mengering, kulit yang mengelupas dan bakteri berkumpul dalam pori-pori kulit dan membentuk komedo. Komedo ini menyebabkan tersumbatnya aliran minyak dari selubung akar rambut (folikel) ke pori-pori. Jika penyumbatannya parsial, aka timbul bintil hitam (black head/open comedo); jika penyumbatannya total, akan timbul bintil putih (white head/close comedo). Bakteri tumbuh di dalam pori-pori yang tersumbat dan menguraikan beberapa lemak di dalam minyak yang menyebabkan iritasi kulit.
  • Bakteri di pori-pori kulit
  • Iritasi kulit atau karena garukan
  • Anabolic steroid
  • Pil pengontrol kelahiran / pil KB; Perubahan hormon berkaitan dengan kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi dapat juga menyebabkan acne, namun banyak wanita mengalami penurunan munculnya jerawat semasa pemakaian pil.
  • Beberapa dalam lingkungan dengan kadar chlorine yang tinggi, terutama chlorinated dioxins, yang menyebabkan jerawat serius yang disebut chloracne .
Jerawat dapat berupa bintil hitam dan bintil putih yang mengalami iritasi. Jika infeksi dan iritasi pada jerawat semakin memburuk, bisa terbentuk abses. Jika terdapat komedo, jerawat dan pustula (lepuhan berisi nanah) tanpa disertai abses, maka disebut jerawat superfisial. Jika jerawat yang meradang menyusup ke dalam jaringan kulit dibawahnya dan timbul kista berisi nanah yang bisa pecah dan berkembang menjadi abses yang lebih besar, maka disebut jerawat dalam.

      Terapi

Pengobatan acne sering dilakukan oleh dokter spesialis kulit (dermatologist). Dokter-dokter ini mengobati semua jenis acne, khususnya kasus yang berat. Sementara dokter umum atau beberapa spesialis lainnya, kebanyakan menangani kasus tingkat menengah.

Tujuan dari penatalaksanaan acne umumnya adalah:
1.       Untuk menyembuhkan lesi yang ada,
2.       Menghentikan pembentukan lesi baru,
3.       Meminimalkan tekanan psikologis dan kondisi “memalukan” yang disebabkan oleh menyakit ini.

Pengobatan acne bertujuan untuk mengurangi beberapa masalah yang berperan sebagian dalam menyebabkan acne:
1.       Penumpukan sel-sel pada folikel,
2.       Peningkatan produksi minyak,
3.       infeksi bakteri,
4.       peradangan
Pada umumnya dalam pengobatan acne, para dokter memberikan lebih dari satu obat topikal atau kombinasi obat-obat topikal dan oral (sistemik)

      Penatalaksanaan komedo tertutup, terbuka dan mild acne dengan peradangan

Para dokter umumnya merekomendasikan obat OTC atau obat resep topikal untuk pasien dengan acne sedang (mild acne). Obat topikal diberikan secara langsung pada lesi acne atau ke seluruh area kulit yang didapati adanya acne.
Benzoyl peroxide, resorcinol, salicylic acid, dan sulfur merupakan obat-obat topikal yang paling umum digunakan untuk mengobati acne. Masing-masing bekerja dengan cara yang sedikit berbeda. Benzoyl Peroxide baik dalam mengatasi P. acnes dan dapat mengurangi produksi minyak. Resorcinol, Salicylic Acid membantu menghentikan pengelupasan sel-sel yang melapisi folike-folikel dari kelenjar minyak. Obat-obat topikal tersedia dalam berbagai bentuk, seperti gel, lotion, cream, ointment dan sabun.
Pada beberapa pasien, jenis obat-obat topikal ini dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi kulit, kulit rasa terbakar, atau kemerahan. Beberapa orang mendapati bahwa efek samping akan berkurang atau tidak ada lagi dengan penggunaan obat lebih lanjut.
Pasien-pasien dengan acne yang disertai peradangan menengah sampai berat dapat diobati dengan obat topikal resep atau obat-obat sistemik, baik tunggal atau kombinasi.

Obat-obat (resep) topikal
Beberapa tipe dari obat-obat topikal yang diresepkan digunakan untuk mengobati acne termasuk diantaranya antibiotik, benzoyl peroxide, tretinoin, adapalene dan azelaic acid. Antibiotik dan azelaic acid membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan bakteri dan mengurangi inflamasi. Tretinoin, tipe obat yang disebut retinoid yang mengandung bentuk turunan dari vitamin A, merupakan obat topikal yang efektif untuk menghentikan perkembangan dari komedo baru. Obat itu bekerja dengan menghilangkan sumbatan pada komedo yang ada, sehingga dapat membuka jalan untuk obat topikal lainnya untuk dapat masuk ke dalam folikel.
Obat-obat resep topikal memiliki bentuk cream, lotion, solution dan gel. Para dokter biasanya mempertimbangkan jenis kulit pasien pada saat meresepkan produk. Cream dan lotion memberikan kelembaban dan cenderung baik untuk orang dengan kulit sensitif. Gel dan solution umumnya mengandung alkohol dan cenderung baik untuk kulit kering.
Seperti kebanyakan tipe-tipe infeksi bakteri lainnya, para dokter mendapatkan, dengan berlalunya waktu, bakteri yang diasosiasikan dengan acne menjadi resisten terhadap antibiotik tertentu. Topikal antibiotik baru seperti Nadifloxacin diperlukan untuk menggantikan antibiotik-antibiotik yang telah menjadi resisten dalam penggunaan saat ini.

Obat (resep) sistemik/oral
Untuk pasien-pasien dengan acne menengah dan berat, dokter sering meresepkan antibiotik oral. Antibiotik ini diperkirakan membantu untuk mengontrol acne dengan menekan pertumbuhan bakteri dan mengurangi peradangan. Peresepan obat oral dan topikal dapat dikombinasikan. Saat ini antibiotik yang umum digunakan untuk mengatasi akne adalah tetrasiklin, minosiklin dan doksisiklin. Beberapa orang merasakan adanya efek samping pada saat menggunakan antibiotik ini, seperti peningkatan kecenderungan rasa terbakar sinar matahari, perut yang tidak nyaman, pening/pusing dan perubahan warna kulit. Tetracycline tidak diberikan pada wanita hamil maupun anak dibawah usia 8 tahun karena dapat mempengaruhi warna gigi yang tumbuh. Tetracycline dan minocycline dapat juga menurunkan efektivitas pil kontrasepsi.

Penatalaksanaan Acne oleh karena pengaruh hormon pada wanita
Petunjuk yang dapat menolong dokter menentukan apakah acne pada wanita dewasa disebabkan oleh kelebihan hormon androgen adalah hirsutism (tumbuhnya rambut yang berlebihan pada tempat-tempat yang tidak umum), penyebaran akne pre-menstruasi, siklus menstruasi yang tidak teratur dan peningkatan kadar darah dari androgen tertentu. Dokter akan meresepkan satu atau lebih obat yang digunakan untuk mengatasi acne jenis ini. Pil kontrasepsi estrogen dosis rendah membantu menekan androgen yang diproduksi oleh indung telur. Obat-obat kortikosteroid dosis rendah, seperti prednisone atau dexamethasone dapat menekan androgen yang diproduksi kelenjar adrenalin. Akhirnya, dokter dapat meresepkan obat antiandrogen seperti spironolacton. Obat ini mengurangi produksi minyak yang berlebihan. Efek samping dari obat anti angrogen adalah menstruasi yang tidak teratur, buah dada yang lebih sensitive (bread tenderness), sakit kepala dan keletihan.

Beberapa penatalaksanaan lain untuk acne
Para dokter ada yang menggunakan tipe-tipe prosedur lain untuk menambahkan terapi obat untuk pengobatan pasien acne. Sebagai contoh, dokter akan mengurangi komedo pasien pada waktu kunjungan/konsultasi langsung ke sel untuk menolong mengurangi ukuran dan rasa sakit dari peradangan kista dan nodul. Penatalaksanaan dini adalah cara terbaik untuk menghindari luka (parut) akibat acne. Pada saat parut terjadi, dokter akan menyarankan untuk dilakukan prosedur pengobatan atau pembedahan untuk membantu mengatasi parut yang tidak beraturan. Terapi laser lainnya membuat energi masuk ke lokasi yang lebih dalam dari kulit dan mengencangkan jaringan dasar dan mendorong keluar daerah parut.

Artikel Terkait:

  1. http://herbalmakassar.com/

2 comments:

  1. Replies
    1. Semoga permasalahannya dapat solusi, thank's gan sudah mampir ke blog ane.

      Delete