Kadar Gula Yang Rendah (Hipoglikemia)
Hipoglikemia |
Ada dua jenis gejala yang timbul secara terpisah atau bersamaan. Yang pertama : gejala-gejala tertentu berkaitan dengan susunan saraf akibat dari kekurangan glukosa dalam otak (makanan pembangkit tenaga) untuk mempertahankan aktivitas sel-sel otak yang normal. Gejala ini mencakup kecemasan dan keresahan pikiran, halusinasi, kegiatan yang tidak terarah dan akhirnya pingsan.
Yang kedua, gejala lain timbul karena kegiatan tubuh untuk mengimbangi kekurangan gula dalam darah dengan menghasilkan epinephrine secara darurat. Ini akan membuat penderita berkeringat, muka pucat, kedinginan, gemetar, lapar, lemah dan jantung berdebar.
- Kadar gula menurun disebabkan dosis insulin yang terlalu tinggi. Insulin merangsang tubuh membakar gula dalam darah. Tentu dengan dosis yang tinggi jumlah gula dalam darah akan menurun. Kadar gula menurun karena penggunaan pengganti insulin yang berlebihan.
- Setelah mendapat insulin lalu gagal memakan cukup makanan, kadar gula dalam darah akan menurun. Bagi seorang penderita diabetes, dosis insulin harus disesuaikan dengan banyaknya makanan untuk mempertahankan kadar gula yang normal dalam darah. Kalau penderita itu tidak memakan makanan yang diperlukan itu setelah mendapat suntikan insulin, akibatnya sama dengan insulin berdosis tinggi, lalu kadar gula menurun.
- Kadar gula menurun karena olah raga yang berlebihan. Kadar gula tidak cukup untuk sementara karena cadangan telah tersedot untuk menutupi kekurangannya, lalu terjadilah penurunan kadar gula. Penderita diabetes mellitus mudah diserangnya.
- Kadar gula menurun karena produksi insulin yang berlebihan seperti kalau terdapat tumor pada pangkreas dimana jaringan penghasil insulin ini bekerja terlalu giat.
- Penyakit ini dapat berkembang bersama penyakit hati dimana gula darah tidak dikeluarkan dari dalam hati atau disimpan didalamnya sebagaimana biasanya.
- Kadar gula menurun sehubungan dengan alat-alat endokrin tertentu seperti kelenjar anak ginjal dan kelenjar dibawah otak. Anehnya, keadaan "serba kurang" itu dapat terjadi pada permulaan penyakit diabetes, sebelum tiba pada fase yang "berlebihan".
Apa Yang Harus Dilakukan :
- Pengobatan penyakit gula yang akut tergantung kepada keadaan pasien apakah ia dirawat di rumah sakit atau dimana saja diberikan pengobatan darurat, apakah dia sudah kehilangan kesadaran atau masih dapat menelan sesuatu. Di rumah sakit, suntikan glucagon dengan cepat akan meningkatkan kadar gula. Glucagon adalah hormon yang biasanya dihasilkan di dalam pangkreas yang akan mengimbangi pengaruh insulin. Ini dapat dilakukan dengan suntikan melalui pembuluh nadi balik sebanyak 10 sampai 25 mg glukosa untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Bagi pasien yang masih dapat menelan dan tidak dirawat di rumah sakit, berikanlah minuman apapun yang manis seperti air jeruk manis atau sari buah berbentuk gula-gula atau gula. Gejala itu harus membaik dalam waktu lima belas menit. Lalu dia harus memakan roti atau makanan lain yang mengandung zat tepung dan zat gizi sebagai sumber glukosa tambahan yang dihasilkan oleh jaringan tubuh. Bila mana pasien itu tidak dapat menelan sesuatu, berikanlah padanya sari buah yang sudah dimaniskan atau larutan glukosa 5% yang disalurkan kedalam lambung melalui pipa. Hubungilah dokter segera atau bawalah pasien itu ke UGD rumah sakit secepatnya.
- Dalam hal kekurangan gula dalam darah yang disebabkan penyakit organik seperti pada hati atau pangkreas, dokterlah yang harus meneliti hal itu untuk menentukan penyebabnya. Mungkin diperlukan pengobatan atau pembedahan.
- Kalau tidak ada penyakit hati atau pangkreas sama sekali, makanan pasein itulah yang harus dibetulkan untuk mencegah kekurangan gula dalam darah. Dalam hal seperti itu, alat-alat mekanisme akan menjadi terlalu peka terhadap makanan yang mengandung zat hidrat arang, sehingga menghasilkan insulin dalam jumlah yang berlebihan. Makanan yang sedikit mengandung hidrat arang tetapi banyak mengandung zat gizi dan lemak harus dimakan agar penderita itu dapat menyerap kalori yang diperlukan tanpa terlalu merangsang produksi insulin.
0 comments:
Post a Comment